Menjebakkarakter Anda di situasi yang mengerikan dapat memancing rasa takut dan menciptakan ketegangan sekaligus perasaan risau di awal cerita. 4. Ciptakan karakter utama yang berbeda. Anda juga bisa memulai cerita horor dengan fokus pada perkembangan karakter.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Pengertian CerpenUnsur Dalam Cara Menulis Cerpen yang Baik1. Tema2. Alur atau Plot3. Penokohan4. Latar atau Setting5. Sudut Pandangan Tokoh Cara menulis cerpen yang baik. Mungkin setiap orang bisa menulis cerpen, tapi tidak semua tahu cara menulis cerpen yang baik. Apalagi bagi kalian yang masih awam dengan dunia tulis menulis. Membuat cerpen tidaklah seperti membuat artikel pada umumnya. Cerpen akan menghadirkan sebuah alur cerita seperti novel namun dikemas lebih ringkas. Agar memudahkan Anda dalam menulis sebuah cerpen, sebenarnya ada beberapa cara menulis cerpen yang bisa Anda ikuti dengan mudah seperti yang kami tulis dalam artikel ini. Meski demikian, Anda tentunya harus mempunyai pemahaman dasar tentang cara menulis cerpen yang baik itu sendiri. Setelah itu, Anda bisa menerapkan tips menulis cara menulis cerpen yang baik di bawah ini! Pengertian Cerpen Sebenarnya, tidak ada rumusan yang baku mengenai apa itu cerpen. Kalangan sasterawan memiliki rumusan yang tidak sama. Hampir semuanya menyepakati pada satu kesimpulan bahwa cerita pendek atau yang biasa disingkat cerpen adalah cerita rekaan yang pendek. Untuk mempertegas perbedaan cerpen dengan novel, Ismail Marahimin, dalam Menulis Secara Populer menjelaskan bahwa cerpen memang harus pendek dan singkat. Sedangkan cerita rekaan yang panjang adalah novel. Apa ukuran panjang-pendek suatu cerpen itu? Jumlah halamannyakah? Jumlah kata-katanyakah? Menjawab hal ini, rumusan Poe cukup menjelaskan. Meskipun ada yang berpendapat jumlah katanya tidak lebih dari kata The Liang Gie. Ada yang membatasi jumlah katanya antara 500 – kata Helvy Tiana Rosa. Unsur Dalam Cara Menulis Cerpen yang Baik Untuk menulis cerpen yang baik, Anda harus melibatka unsur-unsur berikut ini. 1. Tema Dalam unsur cara menulis cerpen yang baik dibutuhkan tema atau gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan. Tidaklah mungkin mendirikan sebuah bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen; pesan atau amanat. Dasar tolak untuk membentuk rangkaian cerita; dasar tolak untuk bercerita. Tidak mungkin sebuah cerita tidak mempunyai ide pokok. Yaitu sesuatu yang hendak disampaikan pengarang kepada para pembacanya. Sesuatu itu biasanya adalah masalah kehidupan, komentar pengarang mengenai kehidupan atau pandangan hidup si pengarang dalam menempuh kehidupan luas ini. Pengarang tidak dituntut menjelaskan temanya secara gamblang dan final, tetapi ia bisa saja hanya menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk menyikapi dan menyelesaikannya. Secara tradisional, tema itu bisa dijelaskan dengan kalimat sederhana, seperti Kejahatan pada akhirnya akan dikalahkan oleh sejati adalah setia dalam suka dan adalah energi kehidupan, karena itu cinta dapat mengatasi segala kesulitan. Dan lain sebagainya. Cerpen yang baik dan besar biasanya menyajikan berbagai persoalan yang kompleks. Namun, selalu punya pusat tema, yaitu pokok masalah yang mendominasi masalah lainnya dalam cerita itu. Misalnya cerpen “Salju Kapas Putih” karya Satyagraha Hoerip. Cerpen ini melukiskan pengalaman “aku” di negeri asing dengan baik sekali, tetapi secara tajam cerpen ini menyorot masalah moral. Tokoh “aku” dapat bertahan dari godaan berbuat serong karena pertimbangan moral. 2. Alur atau Plot Alur dan plot merupakan unsur penting sebagai cara menulis cerpen yang baik. Unsur dan plot merupakan rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu. Banyak anggapan keliru mengenai plot. Sementara orang menganggap plot adalah jalan cerita. Dalam pengertian umum, plot adalah suatu permufakatan atau rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu. Rancangan tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas untuk mencapai yang diinginkan itulah plot. Atau, secara lebih gamblang plot adalah –menurut Aswendo Atmowiloto- sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar. Semua peristiwa yang terjadi di dalam cerita pendek harus berdasarkan hukum sebab-akibat, sehingga plot jelas tidak mengacu pada jalan cerita, tetapi menghubungkan semua peristiwa. Sehingga Jakob Sumardjo dalam Seluk-beluk Cerita Pendek menjelaskan tentang plot dengan mengatakan, “Contoh populer menerangkan arti plot adalah begini Raja mati. Itu disebut jalan cerita. Tetapi raja mati karena sakit hati, adalah plot.” Dalam cerpen biasanya digunakan plot ketat artinya bila salah satu kejadian ditiadakan jalan cerita menjadi terganggu dan bisa jadi, tak bisa dipahami. Adapun jenis plot bisa disederhanakan menjadi tiga jenis, yaitu Plot keras, jika akhir cerita meledak keras di luar dugaan pembaca. Contohnya cerpen-cerpen Anton Chekov, pengarang Rusia legendaris, cerpen-cerpen Trisnoyuwono yang terkumpul dalam Laki-laki dan Mesiu, cerpen-cerpen Subagio Sastrowardoyo dalam kumpulannya Kejantanan di Sumbing. Plot lembut, jika akhir cerita berupa bisikan, tidak mengejutkan pembaca, namun tetap disampaikan dengan mengesan sehingga seperti terus tergiang di telinga pembaca. Contoh, cerpen Seribu Kunang-kunang di Manhattan karya Umar Kayam, cerpen-cerpen Danarto dalam Godlob, dan hampir semua cerpen Guy de Maupassant, pengarang Perancis menggunakan plot berbisik. Plot lembut-meledak, atau plot meledak-lembut adalah campuran plot keras dan lembut. Contoh cerpen Krawang-Bekasi milik Gerson Poyk, cerpen Bulan Mati karya R. Siyaranamual, dan cerpen Putu Wijaya berjudul Topeng bisa dimasukkan di sini. Adapun jika kita melihat sifatnya, maka ada cerpen dengan plot terbuka, plot tertutup dan cempuran keduanya. Jadi sifat plot ada kalanya Terbuka. Jika akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita, di samping masalah dasar persoalan. Tertutup. Akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Contoh Godlobnya Danarto. Campuran keduanya. 3. Penokohan Penciptaan citra tokoh dalam cerita merupakan cara menulis cerpen yang baik. Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca merasakan kehadirannya. Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut. Penokohan, yang didalamnya ada perwatakkan sangat penting bagi sebuah cerita, bisa dikatakan ia sebagai mata air kekuatan sebuah cerita pendek dan menjadi salah satu cara menulis cerpen yang baik. Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam; sifat lahir rupa, bentuk dan sifat batin watak, karakter. Dan sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui Tindakan, ucapan dan pikirannya Tempat tokoh tersebut berada Benda-benda di sekitar tokoh Kesan tokoh lain terhadap dirinya Deskripsi langsung secara naratif oleh pengarang. 4. Latar atau Setting Cara menulis cerpen yang baik juga tidak melupakan latar atau seeting. Latar atau setting yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita. Pada dasarnya, latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan teman dan plot untuk menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat, dan berkualitas. Kalau latar bisa dipindahkan ke mana saja, berarti latar tidak integral dengan tema dan plot. Cerpen saya, Bayi-bayi Tertawa yang mengambil setting khas Palestina, dengan watak, budaya, emosi, kondisi geografi yang sangat khas Palestina tentu akan menjadi lucu jika settingnya dipindah di Ponorogo. Jelas bahwa setting akan sangat menentukan watak dan karakter tokoh. 5. Sudut Pandangan Tokoh Diantara elemen yang tidak bisa ditinggalkan dari cara menulis cerita yang baik adalah sudah pandangan tokoh yang dibangun sang pengarang. Sudut pandangan tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pangan ini sangat erat dengan teknik bercerita. Sudut pandangan ini ada beberapa jenis, tetapi yang umum adalah Sudut pandangan orang pertama. Lazim disebut point of view orang pertama. Pengarang menggunakan sudut pandang “aku” atau “saya”. Di sini yang harus diperhatikan adalah pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya”nya. Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan tokoh “ia”, atau “dia”. Atau bisa juga dengan menyebut nama tokohnya; “Aisha”, “Fahri”, dan “Nurul” misalnya. Sudut pandang campuran, di mana pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberi komentar dan tafsiran, sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang diceritakan. Demikian unsur yang harus ada sebagaimana cara menulis cerpen yang baik. Kelima ini wajib ada di dalam cerpen Anda jika Anda ingin cerpen dinilai bagus. Tunggu apalagi, ayo tulis cerpen Anda sekarang juga! Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan daftar menjadi penulis atau Anda bisa langsung kirim naskah dengan mengikuti prosedur berikut pada situs kami. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang cara menulis cerpen yang baik, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut Tips Menulis Novel yang Menarik Bagi PembacaKetahui Cara Memilih Penerbit Indie, Nomer 6 Benar-Benar Harus Diperhatikan!Mudahkah Menjadi Penulis Artikel, Buku, atau Cerita?6 Tips Sederhana Cara Membuat Buku NovelEbook Premium Gratis Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS! Kontributor Novia Intan
Mengenal dan memahami apa itu kalimat langsung, mulai dari pengertian, ciri-ciri, contoh, hingga cara penulisan kalimat langsung. — Dalam bahasa Indonesia, kalimat dikelompokkan menjadi berbagai jenis. Salah satu jenis kalimat yang sering digunakan, terutama dalam naskah cerita, adalah kalimat langsung. Jenis kalimat langsung sering digunakan untuk menceritakan dialog antartokoh dalam tulisan fiksi, seperti cerpen, dongeng, fabel, dan novel. Jika kamu ingin menyusun atau menulis naskah cerita, kamu perlu memahami apa itu kalimat langsung dan bagaimana penulisan kalimat langsung yang tepat. Nah, bagi kamu yang belum paham apa itu kalimat langsung dan cara menulis kalimatnya, simak penjelasan lengkapnya di sini. Apa Itu Kalimat Langsung?Ciri-Ciri Kalimat LangsungPenulisan Kalimat LangsungSusunan Kalimat Langsung dan Contoh Kalimatnya1. Pengiring – kutipan2. Kutipan – pengiring3. kutipan-pengiring-kutipanContoh Kalimat Langsung Apa Itu Kalimat Langsung? Menurut Kosasi 2017 64 kalimat langsung adalah jenis kalimat yang secara cermat menirukan secara persis sesuatu yang dikatakan oleh orang. Jadi di dalam kalimat langsung terdapat kutipan yang diambil dari perkataan orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat langsung bisa berupa kalimat tanya, kalimat berita, ataupun kalimat perintah. Sementara menurut Abdul Chaer 2018, 209, pengertian kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh seorang pembicara. Menurut Asul Wiyanto 2019, 45 kalimat langsung adalah kalimat yang memberitahukan bagaimana ucapan yang dikatakan oleh orang ketiga secara persis atau apa adanya. Apabila ditulis, ucapan asli tersebut diapit oleh tanda petik. Berdasarkan perkataan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat langsung adalah jenis kalimat yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali perkataan atau ujaran dari sumber tersebut. Baca juga Ciri-Ciri dan Contoh Kalimat Majemuk Terdapat beberapa ciri-ciri kalimat langsung yang harus diketahui. Adapun ciri-ciri kalimat langsung menurut Kosasih 201170 adalah sebagai berikut. Pada kalimat langsung kalimat kutipan ditandai dengan tanda petik “…”. Huruf pertama pada kalimat yang ada di dalam tanda petik “…” menggunakan huruf kapital. Kalimat kutipan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca , koma. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua di depan kalimat langsung. Penulisan Kalimat Langsung Dalam menulis kalimat langsung ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah penggunaan tanda baca saat mengutip atau menirukan perkataan orang lain. Meskipun terkesan mudah, tetapi masih banyak orang yang salah menulis bagian kutipan di dalam kalimat langsung. Nah, berikut adalah cara penulisan kalimat langsung. Bagian kutipan dalam kalimat langsung diapit oleh tanda petik 2 “ bukan petik 1 “. Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat kutipan. Jika kalimat yang dikutip merupakan kalimat berita, kalimat tersebut diakhiri dengan tanda baca titik atau koma, tergantung susunan kalimatnya. Jika kalimat yang dikutip merupakan kalimat perintah, kalimat tersebut diakhiri dengan tanda seru. Jika kalimat yang dikutip merupakan kalimat tanya, kalimat tersebut diakhri dengan tanda tanya. Sementara kalimat pengiring diakhiri dengan satu tanda koma atau titik tergantung susunan kalimatnya. Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama menggunakan huruf kapital, sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan. Susunan Kalimat Langsung dan Contoh Kalimatnya 1. Pengiring – kutipan Berikut adalah contoh kalimat langsung dengan susunan pengiring – kutipan Ayah berkata, “Antarkan surat ini ke kantor pos.” Pada contoh di atas, terlihat bahwa bagian pengiring diakhiri dengan tanda koma. Pada bagian kutipan, awal kalimatnya menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Tak lupa kalimat yang dikutip diapit dengan tanda petik “…”. 2. Kutipan – pengiring Berikut adalah contoh kalimat langsung dengan susunan kutipan – pengiring “Aku akan berusaha jauh lebih keras lagi,” ucap Aria. Pada contoh di atas, terlihat bahwa bagian kutipan terletak di awal kalimat, baru kemudian diikuti oleh bagian pengiring. Pada bagian kutipan, awal kalimatnya menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma. Tak lupa kalimat yang dikutip diapit dengan tanda petik “…”. Selanjutnya bagian pengiring diawali dengan huruf keci dan diakhiri dengan tanda titik. 3. kutipan-pengiring-kutipan Contoh “Kak, kau dipanggil Ibu,” kata Heni, “di suruh membeli makanan.” Pada contoh di atas, bagian kutipan terletak di awal dan akhir kalimat. Sementara bagian pengiring berada di tengah-tengahnya. Bagian kutipan diapit dengan tanda petik “…”. Bagian kutipan yang ada di awal kalimat, diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma ,. Sementara bagian kutipan yang ada di akhir kalimat, diawali dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda titik .. Contoh Kalimat Langsung Mirna berkata, “Kemarin Rio mengerjakan pekerjaan rumah.” Lili menyuruh, “Tolong masak dengan sangat benar, agar rasanya sedap!” “Cepat sedikit jalannya!” teriak Nia kepada teman-temannya di lapangan sekolah. “Aku akan belajar hari ini,” kata Ima. “Aku akan berusaha jauh lebih keras hari ini,” ucap Aria. Aldi mengatakan, “Aku pergi ke sekolah naik sepeda.” “Baju itu bagus,” kata Maia. “Mau kemana kalian hari ini ?” tanya Andi. Ibu menyruh, “Belikan ibu garam di toko depan!” “Jangan berteriak!” gertak polisi pada pencuri. “Siapa yang membersihkan ruang kelas ini?” tanya guru sebelum memulai pelajaran. Budi berkata, “Aku ingin pergi ke jepang suatu saat nanti.” Navigasi pos
Jakarta - Ketika kita berbicara kepada orang lain, kita menggunakan kalimat langsung. Apa sih yang dimaksud dengan kalimat langsung? Simak pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat langsung di bawah langsung adalah kalimat yang diucapkan langsung oleh narasumber. Menurut buku Think Smart Bahasa Indonesia oleh Ismail Kusmayadi, kalimat langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber buku Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X yang ditulis oleh Sri Sutarni dan Sukardi, kalimat langsung dapat berisi kutipan berupa kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat tanya. Selain itu, kalimat langsung tetap menggunakan kata ganti orang yang sama dengan kalimat yang Kalimat LangsungDalam bidang kebahasaan, pada dasarnya penggunaan kalimat terbagi menjadi dua, yaitu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Untuk membedakan keduanya, kenali ciri-ciri klimat langsung, yuk!Dilansir dari buku Think Smart Bahasa Indonesia, ciri-ciri kalimat langsung adalah1. Dalam penulisannya, kalimat langsung menggunakan tanda petik "...".2. Bagian kutipan memiliki nada yang lebih tinggi dari bagian Memiliki kemungkinan susunan pengiring-kutipan, kutipan-pengiring, atau Ibu berkata, "Tolong antarkan amplop ini ke rumah Pak RT!" pengiring-kutipan2. "Giselle, apakah kamu sudah makan siang?" tanya Karina. kutipan-pengiring3. "Bu guru, saya ingin bertanya," ujar Irene, "kapan tugas ini harus dikumpulkan?" kutipan-pengiring-kutipanContoh Kalimat LangsungSeperti penjelasan sebelumnya, isi kutipan dari kalimat langsung dapat berupa kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat tanya. Nah, ini dia beberapa contoh kalimat "Ayah baru saja berangkat ke kantor," ujar "Kapan kamu akan pulang dari Bandung?" tanya ayah kepada "Ayo, bersiap-siap!" ujar Ibu, "kita akan segera berangkat ke Taman Safari."4. Kakak bertanya, "Bu, apakah kita akan pergi ke rumah nenek akhir minggu ini?"5. Bu Guru Tati berkata, "Anak-anak, jangan lupa kumpulkan tugas Matematika besok pagi di ruang guru!"6. Ana mengatakan, "Kak, ayo kita berangkat sekarang!"7. "Apa yang kamu lakukan untuk mengisi waktu luang?" tanya "Di mana kamu membeli baju ini?" tanya Vernon kepada "Ia tidak masuk kerja hari ini karena harus pulang kampung ke Surabaya," kata "Tolong kecilkan volume radio itu!" pinta penjelasan dan beberapa contoh tentang kalimat langsung yang siswa perlu ketahui. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Jakarta Cerpen merupakan salah satu karya tulis berbentuk prosa yang sering dibaca hingga saat ini. Cerpen umumnya muncul sebagai bacaan di surat kabar, media daring, kumpulan cerpen, dan media lainnya. Cerpen mengangkat berbagai macam jenis kisah. Baik itu kisah nyata maupun kisah fiksi. Siapapun bisa menulis cerpen yang dapat menarik dan menghibur pembaca. Bagi yang sudah mahir dalam tulis menulis cerpen, membuat cerpen tentu merupakan hal yang mudah. Namun, bagi para pemula yang ingin memulai menciptakan sebuah cerpen, memerlukan usaha tersendiri agar cerpen dapat menarik dan menghibur pembaca. Cerpen Menunggu Mentari Jatuh di Tepi Progo Cerpen Siang Terakhir di Warung Mas Eko Cerpen Gagak dan Senja yang Berdarah Cerpen memiliki ciri, unsur, dan perbedaan tersendiri dari novel atau karya tulis lainnya. Bagi kamu yang sedang memulai untuk menulis sebuah cerpen, ada baiknya kamu mengetahui cara membuat cerpen yang baik dan benar. Kamu bisa membuat cerpen pribadi atau cerpen yang kamu tulis untuk dirimu sendiri, membagikannya di blog dan media sosial, atau kamu dapat mengirimnya ke media masa agar CerpenCerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Seperti namanya, karya tulis satu ini cenderung singkat isinya. Dibanding tulisan-tulisan lainnya yang lebih panjang seperti novel, cerpen cenderung lebih padat dan langsung pada tujuan. Cerpen dibatasi panjang penulisannya. Sebuah definisi klasik dari cerpen adalah harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk. Sementara definisi lainnya menyebutkan panjang cerpen tidak lebih dari kata dan tidak kurang dari 1000 kata. Ada pula yang menyebutkan panjang cerpen paling tidak mencapai kata. Cerpen pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi. Genre yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dan lain sebagainya. Namun, Cerpen kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa lirik dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme baru. Nah, bagi pemula yang akan mulai menulis cerpen, ada baiknya jika kamu mulai mengetahui cara membuat cerpen agar nantinya cerpenmu dapat tersusun dengan baik. Berikut cara membuat cerpen bagi pemula yang baik dan benar yang berhasil rangkum dari berbagai sumber Senin 18/3/2019.Memahami unsur-unsur cerpenSebelum mulai menulis cerpen kamu perlu memahami unsur-unsur utama dari cerpen. Cerpen memiliki dua unsur dalam penulisannya, unsur tersebut yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kedua unsur ini tak boleh terlepas satu sama lain. Unsur intrinsik merupakan unsur pembentuk cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik sangat penting dalam sebuah cerpen karena menentukan pembentukan cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik terdiri dari tema, alur, latar, perwatakan, tokoh, dan nilai. Sementara unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada diluar penulisan cerpen namun memiliki pengaruh pada cerpen itu sendiri. Unsur ekstrinsik dapat berupa latar belakang penullis dan situasi atau kondisi saat cerpen tersebut temaCara membuat cerpen selanjutnya adalah menentukan tema. Tema adalah ide pokok sebuah cerita. Tema merupakan sumber pada cerita yang akan kamu tulis. Untuk menulis sebuah cerpen pastinya kamu harus memiliki ide atau tema khusus. Bagi pemula, kamu dapat menentukan tema yang kamu sukai atau tema yang paling dekat dengan kehidupan sehari-harimu. Misalnya jika kamu adalah seorang pelajar, maka kamu dapat mengambil tema kehidupan pelajar. Dengan tema-tema yang dekat denganmu, kamu akan dengan mudah mengembangkan jalan cerita itu sendiri. Dengan tema utama ini kamu dapat menentukan jalan cerita yang akan kamu buat dan apa yang akan terjadi di penokohan dan watakTokoh adalah orang-orang yang terlibat dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita tersebut. Tokoh dibagi menjadi 3 karakter yaitu Tokoh Protagonis tokoh utama pada cerita Tokoh Antagonis tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama Tokoh Tritagonis penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan Selain menentukan tokoh, deskiripskikan pula watak tokoh dalam sebuah penjelasan. Perwatakan ini dapat disampaikan melalui dialog, penjelasan narasi, atau penggambaran fisik tokoh Alur ceritaSetelah mendapatkan tema yang tepat dan penokohan, cara membuat cerpen selanjutnya adalah menetukan alur cerita. Alur atau plot merupakan jalan cerita yang akan kamu kembangkan hingga menjadi sebuag cerpen. Alur berupa susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibagi menjadi 3 yaitu - Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. - Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur flashback. - Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur. Dalam penulisannya alur juga meliputi beberapa tahap yaitu - Pengantar bagian cerita berupa gambaran, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita. - Penampilan masalah bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita. - Klimaks masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak. - Antiklimaks masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang. - Penyelesaian masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan. Dalam tahap ini kamu juga harus menentukan konflik yang ingin kamu bangun. Konfliklah yang akan membuat ceritamu hidup. Dari setiap konflik pasti ada sebuah penyelesaian, maka tentukan juga penyelesaian dari konflik yang kamu buat. Mulai MenulisSetelah menentukan unsur-unsur utama cerpen, cara membuat cerpen selanjutnya adalah mulai menulis cerpen. Kembangkan cerita dari tema yang telah kamu tentukan sebelumnya. Tulis cerpen sesuai alur yang kamu pilih dan tahapan-tahapan yang sudah ada, masukkan pula unsur-unsur intrinsik cerpen seperti penokohan, watak, dan latar cerita. Jangan lupa untuk memberi judul yang menarik. Upayakan membuat judul yang dapat memicu ketertarikan dan memantik keingintahuan pembaca untuk menyelesakan membaca cerpenmu. Gunakan gaya bahasa yang tepat agar pembaca mudah memahami ceritamu, tentukan juga sudut pandang tokohmu apakah menggunakan sudut pandang orang pertama, ketiga, atau campuran. Meski kamu dapat menggunakan gaya bahasa sehari-hari, kamu harus tetap menuliskan cerpenmu sesuai dengan kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia yang benar. Baca ulang dan koreksi kesalahan Setelah selesai menulis cerpen, cara membuat cerpen yang terakhir adalah membaca ulang cerpenmu. Dengan begitu kamu akan mengetahui letak kesalahan yang ada. Baik itu kesalahan penulisan atau kesalahan lain. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
penulisan kalimat langsung yang benar dalam penulisan cerpen adalah